Inovasi pendinginan Thermavault adalah contoh nyata bagaimana kreativitas, empati, dan ilmu pengetahuan bisa berpadu untuk menyelesaikan masalah dunia
![]() |
Thermavault: Kulkas Garam Tanpa Listrik, Solusi Pendinginan Cerdas dari Tiga Remaja Jenius |
Pernah kebayang nggak, kalau solusi penyimpanan vaksin di daerah terpencil bisa datang dari larutan garam? Bukan garam dapur biasa, tapi kombinasi cerdas antara sains dan inovasi yang diberi nama Thermavault—sebuah unit pendingin portabel yang bekerja tanpa listrik. Menariknya, alat ini bukan buatan korporasi besar, melainkan hasil karya tiga remaja asal Indore, India: Dhruv Chaudhary, Mithran Ladhania, dan Mridul Jain.
Apa Itu Thermavault?
Thermavault adalah mini-kulkas inovatif yang menggunakan larutan garam khusus untuk menghasilkan suhu dingin, tanpa perlu colokan listrik. Dirancang khusus untuk mendistribusikan vaksin, obat-obatan, dan bahkan organ transplantasi ke daerah-daerah tanpa akses listrik, alat ini membawa harapan baru dalam dunia medis—terutama di wilayah pedesaan atau bencana.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Teknologi pendingin Thermavault memanfaatkan fenomena endotermik, yaitu proses ketika garam seperti ammonium klorida dan barium hidroksida oktahidrat dilarutkan dalam air. Proses ini menyerap panas dari lingkungan sekitar, menurunkan suhu air hingga bisa mencapai kisaran 2–6°C (untuk vaksin umum) atau bahkan di bawah 0°C (untuk organ transplantasi).
Strukturnya sendiri cukup sederhana:
-
Wadah plastik berinsulasi.
-
Lapisan tembaga di bagian dalam untuk efisiensi distribusi suhu.
-
Ruang antar-lapisan yang diisi larutan garam sebagai sumber pendingin.
![]() |
A mock-up of a Thermavault prototype.Dhruv Chaudhary/Mithran Ladhania/Mridul Jain |
Kelebihan Thermavault Dibanding Sistem Konvensional
-
Tidak Butuh Listrik
Solusi ini ideal untuk daerah terpencil atau terdampak bencana di mana akses listrik terbatas. -
Reusable (Dapat Digunakan Kembali)
Cukup panaskan larutan garam, kumpulkan kembali garamnya, dan larutkan ulang untuk pendinginan berikutnya. Hemat, praktis, dan ramah lingkungan. -
Ramah Lingkungan
Tanpa bahan pendingin kimia berbahaya seperti CFC atau HFC, Thermavault lebih aman untuk planet kita. -
Cocok untuk Transportasi Medis
Dengan daya tahan suhu dingin hingga 10–12 jam, alat ini sangat cocok untuk logistik medis seperti vaksin dan organ transplantasi. -
Biaya Rendah, Efisiensi Tinggi
Dibanding sistem pendingin berbasis listrik, biaya pembuatan dan operasional Thermavault jauh lebih rendah.
Bukti Nyata dan Pengujian Awal
Thermavault sudah diuji coba di rumah sakit lokal di India, termasuk oleh Dr. Pritesh Vyas, ahli ortopedi di RS V One. Menurutnya, dengan beberapa pengembangan tambahan seperti monitor suhu internal, alat ini punya potensi besar untuk membantu sistem kesehatan di pelosok.
Langkah Selanjutnya: 200 Unit untuk 120 Rumah Sakit
Berkat kemenangan di ajang Earth Prize 2025, ketiganya mendapatkan dana hibah sebesar $12.500 yang akan digunakan untuk membangun 200 unit Thermavault dan mengujinya di 120 rumah sakit. Mereka juga sedang mengajukan sertifikasi dari WHO serta mengejar hak paten.
Inovasi pendinginan Thermavault adalah contoh nyata bagaimana kreativitas, empati, dan ilmu pengetahuan bisa berpadu untuk menyelesaikan masalah dunia nyata. Bukan cuma sekadar alat, tapi juga simbol harapan baru bagi layanan kesehatan di wilayah minim infrastruktur.
"Dari buku sains kelas 9, lahir solusi global." – Dhruv Chaudhary
FAQ
Q: Apakah Thermavault benar-benar tidak memerlukan listrik?
A: Ya. Sistem pendinginannya berbasis reaksi kimia larutan garam yang menyerap panas, tanpa butuh colokan listrik.
Q: Apakah bisa digunakan ulang?
A: Bisa! Larutan garam bisa diproses ulang hanya dengan cara direbus dan diambil kembali garamnya.
Q: Apa kegunaan utama Thermavault?
A: Penyimpanan dan transportasi vaksin, obat-obatan, serta organ transplantasi di daerah tanpa listrik.
Q: Siapa penemunya?
A: Tiga remaja dari India: Dhruv Chaudhary, Mithran Ladhania, dan Mridul Jain.
Q: Apakah sudah digunakan di rumah sakit?
A: Ya. Sudah diuji coba di rumah sakit di India dan akan diperluas ke 120 rumah sakit lainnya.
Kalau kamu tertarik membahas lebih lanjut soal teknologi inovatif yang bisa menyelamatkan nyawa seperti ini di website IKARA, jangan lupa untuk follow blog IKARA ini dan bagikan artikel ini ke temanmu. Siapa tahu, inspirasi berikutnya datang dari kamu!
KOMENTAR