Di dalam sistem refrigerasi, ada banyak faktor yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil optimal.
Di dalam sistem refrigerasi, ada banyak faktor yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil optimal. Satu dari faktor terpenting adalah pengendalian superheat. Mengerti apa itu superheat dan bagaimana hal ini berfungsi sangat penting untuk menjaga agar sistem refrigerasi berfungsi dengan baik. Dalam artikel ini, mari kita pelajari lebih lanjut tentang superheat dan cara mengontrolnya.
Apa itu Superheat?
Superheat adalah suhu di atas suhu saturasi yang dibutuhkan untuk menguapkan refrigeran. Pada sistem refrigerasi, superheat diberikan ke udara atau cairan refrigeran sebelum masuk ke evaporator.
Pengertian dan Penyebab Superheat
Superheat adalah istilah yang digunakan untuk menentukan suhu uap di atas titik lebur (satuatuh derajat Celcius). Superheat dalam sistem refrigerasi sering terjadi pada kompresor, sebagai akibat dari panas yang dihasilkan oleh proses kompresi. Penyebab lain superheat adalah gas refrigeran yang tidak berkondensasi dengan baik, sehingga suhu uapnya meningkat.
Fungsi Superheat dalam Sistem Refrigerasi
Superheat merupakan proses pemanasan suatu refrigeran yang telah melewati evaporator dan sebelum masuk ke kompresor. Superheat sangat penting dalam sistem refrigerasi, terutama untuk mencegah kavitas (uap air) dalam kompresor. Kavitas dapat menyebabkan kerusakan pada kompresor dan akhirnya akan menggerus efisiensi sistem. Oleh karena itu, superheat harus diatur dengan tepat agar sistem bekerja dengan baik.
Cara Mengukur Superheat
Superheat adalah istilah yang digunakan untuk menentukan seberapa panas suatu zat di atas suhu normalnya. Banyak orang yang salah paham mengenai superheat, dan menganggapnya sebagai sebuah keadaan dimana suatu zat dalam proses penyejukan sedang mendekati titik beku. Padahal, superheat bukanlah hal itu sama sekali.
Istilah superheat sendiri berasal dari bahasa Inggris, yakni super yang berarti di atas dan heat yang berarti panas. Sehingga, jika kita artikan secara harfiah maka superheat adalah istilah untuk menentukan seberapa panas suatu zat di atas suhu normalnya.
Untuk lebih memudahkan Anda dalam memahami apa itu superheat, mari kita lihat contoh penggunaannya dalam dunia refrigerasi. Dalam dunia refrigerasi, terdapat 2 (dua) jenis proses penguapan yakni evaporation dan vaporization. Kedua proses tersebut sangat erat k aitannya dengan superheat.
Evaporation adalah proses dimana suatu zat cair menjadi gas dengan cara menyerap panas dari sekelilingnya. Dalam proses ini, suhu cairan tidak akan naik melebihi titik didihnya. Namun, jika tekanan di sekitar zat tersebut lebih rendah daripada tekanan uap normalnya, maka suhu cairan akan naik di atas titik didihnya dan disebut dengan superheat.
Sementara vaporization adalah proses dimana suatu zat cair berubah menjadi gas tanpa menyerap panas dari lingkungan sekitarnya. Proses ini disebut juga dengan istilah "flash evaporation" karena semua proses berlangsung secara instan dan tidak memerlukan waktu untuk mencapai kondisi tersebut. Jika suhu cairan melebihi titik didihnya, maka kondisi ini dikenal sebagai superheat.
Untuk mengukur superheat, Anda dapat menggunakan manometer dan termometer pengukur panas. Pertama-tama, Anda harus menghitung tekanan uap normal (Pv) dari zat cair yang akan diuji dengan menggunakan tabel Pv untuk jenis cairan tersebut. Setelah itu, masukkan hasil perhitungan ke dalam manometer untuk mendapatkan tekanan uap aktual (Pa).
Kemudian, hubungkan termometer pengukur panas ke saluran refrigerasi dan lihatlah suhu zat yang sedang diuji. Setelah itu, hitunglah selisih antara suhu zat yang diuji dengan titik didihnya. Hasil yang didapat adalah nilai superheat yang dimil iki oleh zat tersebut.
Tips Untuk Mengendalikan Superheat
Superheat adalah suhu di atas titik beku refrigeran yang dinyatakan dalam skala Kelvin (K). Superheat dibutuhkan agar proses kondensasi berjalan dengan baik dan sebagai indikator bahwa sistem tersebut bekerja dengan efisiensi. Untuk mengendalikan superheat, Anda perlu memastikan bahwa tekanan refrigeran dan alirannya stabil, sirkulasi udara di sekitar evaporator dan kondensor berjalan dengan baik, dan temperatur suhu ruang yang akan didinginkan sesuai dengan yang diinginkan.
Kesimpulan
Superheat adalah istilah yang digunakan untuk menentukan seberapa panas suatu zat di atas temperatur normalnya. Superheat dalam sistem refrigerasi adalah perbedaan antara suhu uap refrigeran dan temperatur acuan yang ditentukan. Biasanya, superheat disebabkan oleh pengkondisian udara sebelum masuk ke evaporator. Pengkondisian udara dilakukan dengan cara menyaring udara dan mengalirkannya melalui kompresor. Kompresor akan memampatkan udara sehingga meningkatkan tekanannya. Tekanan ini akan memberikan energi tambahan kepada uap refrigeran sehingga meningkatkan suhunya.
Rangkuman
Superheat adalah kondisi di mana uap refrigeran yang terdapat dalam sistem refrigerasi memiliki suhu yang lebih tinggi daripada suhu jenuhnya pada tekanan yang sama.
Dalam sistem refrigerasi, refrigeran awalnya berada dalam keadaan cair pada tekanan yang tinggi. Setelah melewati katup ekspansi, tekanan refrigeran akan berkurang sehingga sebagian refrigeran akan menguap dan berubah menjadi gas atau uap. Pada saat itu, suhu uap akan menjadi sama dengan suhu jenuh pada tekanan tersebut. Namun, jika suhu uap melebihi suhu jenuhnya pada tekanan tersebut, maka kondisi ini disebut sebagai superheat.
Superheat dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti pengaturan suhu terlalu tinggi pada evaporator atau kurangnya pendinginan pada evaporator. Terlalu banyak superheat dapat menyebabkan kinerja sistem refrigerasi menurun dan bahkan dapat merusak komponen sistem. Oleh karena itu, penting untuk memantau suhu uap refrigeran dan mengontrol superheat pada sistem refrigerasi.
Di IKARA terdapat beberapa pengusaha ahli di bidang Refrigerasi, kami mensolusikan kebutuhan anda.
%20Desember%202022%20(10).jpeg)
KOMENTAR